Monday, March 31, 2014

Daan Mogot, Perwira Termuda Dalam Sejarah Indonesia

Daan Mogot muda adalah salah satu lulusan pendidikan Pembela Tanah Air (PETA) terbaik dan memiliki otak yang cemerlang. Saat memasuki PETA usianya baru 14 tahun padahal minimal persyaratan masuk adalah 18 tahun. Daan Mogot seangkatan dengan Zulkifli Lubis (Wakasad dan Bapak Intelijen Indonesia) dan Kemal Idris.

Dibawah  bimbingan Kapten Yanagawa ia diajari taktik tempur gerilya dan keterampilan dalam menggunakan berbagai jenis senjata. Selain itu mereka juga diajari cara memelihara burung merpati, karena merpati sangat dibutuhkan dalam komunikasi masa itu.

Karena prestasi yang gemilang, Daan Mogot dipercaya untuk melatih pasukan PETA di Bali. Pada saat Indonesia merdeka, Daan Mogot dan kawan-kawan seangkatan di PETA pun bergabung bersama TNI. Ia diangkat dengan pangkat Mayor, inilah perwira dengan pangkat Mayor termuda dalam sejarah Indonesia. Usianya pada saat itu 16 tahun.

Yang lebih hebat lagi, di usia 17 tahun ia dan kawan-kawan mendirikan sekolah calon perwira Akademi Militer di Tangerang. Daan Mogot pun diangkat sebagai direktur pertamanya.

Mayor muda ini tidak berumur panjang, ia gugur pada tanggal 26 Januari 1946. Pada saat itu Daan Mogot bersama 70 taruna Akademi Militer Tangerang berniat melucuti senjata tentara  Jepang yang baru saja menyerah pada sekutu. Kejadian ini terjadi di daerah Lengkong, Serpong - Tangerang.

Daan Mogot tertembak oleh tentara Jepang yang akan mereka lucuti. Ia bersama 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa tersebut.


Sumber : merdeka.com

Sunday, March 30, 2014

Penyesalan Mendalam Sang Fotografer Wallpaper Windows XP

Semua pasti sangat akrab dengan tampilan wallpaper Windows XP yang sangat legendaris itu,sebuah foto bukit padang rumput yang hijau dengan langit birunya. Wallpaper yang diberi nama 'bliss' ini ternyata diabadikan oleh seorang fotografer yang bernama Charles O'Rear dengan kamera Mamiya RZ67sebuah kamera dengan medium format.

Foto legendaris ini diambil saat ia mengendarai mobilnya dari Napa ke Sonoma, California, Amerika Serikat tahun 1996. O'Rear yang saat ini telah berumur 73 tahun tak pernah menyangka bahwa foto tersebut menjadi sangat terkenal. Bila diperhitungkan Windows XP terjual satu milyar copy, dan ia mendapat royalti satu persen saja maka penghasilan akan didapatkannya sebanyak lebih kurang $10 juta.

Yang membuat O'Rear sangat menyesal adalah karena ia tidak melakukan negoisasi yang baik dengan pihak Microsoft. Pada saat itu kesepakatannya hanya seperti ini "foto kamu dipasang di komputer kami ya, terima kasih"

Wah....wah ..... tuan O'Rear, andai anda tahu foto tersebut akan se-terkenal sekarang tentu tuan bisa jadi milyarder. Orang Indonesia bilang "bukan rezeki". Happy Blogging


Sumber : kompas.com

Tuesday, March 25, 2014

Setelah Kaya, Pencuri Ini Kembalikan Motor Curian dengan Motor Baru

Seorang warga Dusun Manduro, Desa Manduro Mangku Gajah, kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang bernama Anas Ulfan (41 tahun) sangat terkejut setelah mengetahui sepeda motornya yang hilang 5 tahun lalu dikembalikan oleh si pencuri.

Bukan main kagetnya Anas saat empat orang tak dikenal mendatangi kediamannya. Mereka bertanya apakah Anas pernah kehilangan motor lima tahun lalu. Lalu mereka memberikan anas sebuah motor matic merk Mio beserta STNK dan BPKB-nya sambil mengakui bahwa mereka lah yang mencuri motor Anas.

Anas mengisahkan bahwa sekitar tahun 2009 motor Mio miliknya yang diparkir di teras rumah hilang dicuri orang padahal ia baru sekitar lima menit masuk ke rumah. Ia pun pasrah dan yakin motor itu tak akan kembali lagi.

Rombongan yang datang ke rumahnya tersebut mengendarai mobil Toyota Yaris sambil membawa motor Mio baru. Di rumah Anas mereka mengakui telah melakukan pencurian motor milik Anas sambil menyampaikan permohonan maaf. Mantan pencuri tersebut mengakui bahwa sekarang sudah kaya dan berhasil dengan usaha yang halal di daerah Pasuruan.

Hmm ...... pencuri yang jujur rupanya !

Sumber : news.okezone.com

Sunday, March 23, 2014

6 Fakta Kesederhanaan Bung Hatta

Sobat Blogger yang sangat kuhormati dan kubanggakan, bulan-bulan ini suhu politik di negeri kita tercinta ini mulai meninggi dan lebih berwarna saat masa kampanye dimulai tanggal 16 Maret 2014 kemarin. Kita berdoa semoga tahapan Pemilu tahun ini berjalan aman, lancar, dan sukses menghadirkan pemimpin yang pro rakyat hingga negara kita bisa menjadi lebih baik lagi.

Oh ya sob, bicara tentang pemimpin dan teladan bangsa kita tidak bisa melupakan jasa dan nama besar salah satu proklamator kita yaitu Bung Hatta. Pada tulisan kali ini akan ditampilkan 6 Fakta Kesederhanaan Bung Hatta. Oke baiklah, tanpa perlu berpanjang lebar lagi simak satu per satu faktanya sebagai berikut:

1. Mengembalikan Dana Taktis Wakil Presiden

Walaupun Bung Hatta bukanlah orang kaya, tapi ia tak sudi mengambil yang bukan haknya. Gajinya sebagai Wakil Presiden bukan lebih banyak digunakan untuk membeli buku. Bung Hatta pernah menyuruh Asisten pribadinya untuk mengembalikan uang sejumlah 25 ribu yang pada waktu itu jumlah ini terhitung sangat besar. Uang tersebut merupakan dana taktis sebagai wakil presiden, padahal uang itu tidak perlu dipertanggung jawabkan, tak dikembalikan pun tidak apa-apa. Tapi sebagai seorang negarawan yang jujur Bung Hatta tetap mengembalikannya ke kas negara.

2. Kesulitan Membayar Tagihan Listrik

Bung Hatta, isteri dan ketiga anaknya tinggal di jalan Diponegoro 57 Jakarta hanya mendapatkan uang pensiun Rp. 3.000,- Uang ini sangat kecil sehingga Bung Hatta dengan susah payah membayar tagihan listrik rumanya.

Hebatnya lagi walaupun dalam kesusahan, Bung Hatta menolak jabatan menjadi Komisaris di beberapa perusahaan nasional dan perusahaan asing. Alasannya cukup sederhana, apa kata rakyat nanti bila ia menerima jabatan sebagai komisaris. Ia pun pernah menolak jabatan di Bank Dunia. Perlu sobat ketahui, jabatan komisaris itu adalah jatah pejabat yang pensiun, tak perlu bekerja sang mantan pejabat pun akan mendapatkan jatah setiap bulannya. Cara inilah yang tidak disukai Bung Hatta.

3. Tak Mampu Beli Sepatu Bally

Seperti yang disampaikan oleh mantan Sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Bung Hatta sangat mengidam-idamkan sepasang sepatu merk Bally yang pada waktu itu merupakan salah satu brand yang sangat ternama. Dan sampai akhir hayatnya pun, guntingan iklan sepatu Bally tersebut masih tersimpan di dompetnya. Seandainya ia mau menggunakan kuasanya sebagai Wakil Presiden, sepatu tersebut mudah saja untuk dimilikinya.

4. Sang Isteri Menabung untuk Sebuah Mesin Jahit

5. Naik Haji dengan Hasil Tabungan Sendiri

Bung Karno pernah menawarkan sebuah pesawat terbang yang semua biayanya ditanggung oleh negara pada saat Bung Hatta beserta keluarganya hendak naik haji di tahun 1952. Namun, Bung Hatta menolaknya karena ia ingin naik haji sebagai rakyat biasa bukan sebagai Wakil Presiden. Bung Hatta pun berangkat haji setelah mengumpulkan honorariumnya dalam penulisan beberapa buku.

6. Meminta Dimakamkan di Kuburan Rakyat Biasa

Saat meninggal pun Bung Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan ia  ingin dimakamkan di pemakaman bersama rakyat biasa. "Saya adalah rakyat biasa dan saya mau dikubur di pemakaman rakyat biasa", seperti dikutip dari buku 'Bung Hatta Menjawab".

Satu pertanyaan, adakah pejabat di negeri tercinta yang seperti ini ? Sobat Blogger pasti tahu jawabannya .... Happy Blogging 

Sumber : merdeka.com

Saturday, March 22, 2014

Bahaya Memaksakan Baca Tulis Hitung di Usia Dini

Para orang tua sering kekurangan referensi dalam mendidik anak, ketika mencarikan sekolah buat si buah hati sering hanya berdasarkan anjuran atau masukan dari temannya. 

Sementara itu, banyak orang tua yang membanggakan kemampuan IQ. "Anak saya sudah bisa baca, lho", "Anak saya matematika-nya hebat, lho" padahal usia anak tersebut masih di bawah tujuh tahun.

Dewasa ini, sekolah usia dini (TK atau Playgroup) yang menawarkan hasil 'anak dijamin bisa baca tulis hitung' sangat diminati karena banyak Sekolah Dasar yang mensyaratkan kemampuan itu padahal sebenarnya ini melanggar aturan Menteri Pendidikan. Lebih parahnya lagi banyak sekolah dasar yang melaksanakan test ujian masuk SD.

Bahaya memaksakan baca tulis hitung di usia dini memang tidak langsung dirasakan efeknya, tapi setidaknya ada tanda-tanda yang mudah dikenali seperti anak mudah merasa capek, bosan dan lelah saat belajar. Pada usia remaja akan muncul perilaku yang sering disebut 'Mental Hectic" indikasinya terlihat pada perilaku remaja seperti menunjukkan jiwa pemberontakan, menampakkan perilaku kasar, dan mudah jenuh belajar. Ini semua disebabkan karena emosi kekesalan yang dipendam sejak masa kanak-kanak.

Sebenarnya di negara-negara maju para orang tua lebih senang bila anak-anak mereka dibekali ilmu pengetahuan tentang budi pekerti, etika, pendidikan karakter serta ilmu life skill.

Nah, sobat-sobat semua mari kita didik buah hati kita dengan empati, kasih sayang yang sesuai dengan perkembangan usia mereka....... happy blogging


Wednesday, March 19, 2014

Kapolri Teladan dengan Uang Pensiun Rp. 10.000

Bicara Jenderal Hoegeng, seluruh rakyat Indonesia pasti akan terkenang akan kejujuran, kesederhanaan, dan pengabdiannya yang setia pada bangsa dan negara. Setelah pak Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri di usia 49 tahun, ia hanya diberi uang pensiun yang sangat kecil. Hingga tahun 2001 pensiun pak Hoegeng hanya 10 ribuan, setelah tahun 2001 pensiunnya disesuaikan jadi satu jutaan. 

Untuk menghidupi keluarganya saat dipensiunkan di umur 49 tahun, pak Hoegeng banting setir jadi seorang pelukis. Walaupun kehidupan semakin sulit tapi Jenderal Hoegeng tidak pernah menyerah, ia pun tetap mempertahankan prinsip kejujuran dan kesederhanaan.

Larang Anak Masuk AKABRI 

Ada lagi kisah teladan dari Jenderal Hoegeng yaitu saat ia melarang salah satu anaknya Aditya Hoegeng masuk polisi melalui Akabri. Alasan beliau adalah ia tak mau anaknya mendapat keistimewaan karena jabatan Kapolri yang sedang disandangnya. Aditya pun sangat kecewa dan terkejut mendengar keputusan ayahnya. Walaupun kecewa tapi ia dapat mengerti dan memakluminya.

Alhasil, walaupun Jenderal Hoegeng pernah menjabat Kapolri, tak ada satu pun anggota keluarganya yang menjadi anggota polisi.

Subhanallah, Jenderal yang satu ini...... kejujuran serta dedikasinya patut kita teladani, andai banyak pejabat seperti ini mungkin kondisi negeri kita tidak seperti sekarang. Happy Blogging !

Sumber : merdeka.com 

Tuesday, March 18, 2014

Pengemis Arab Wariskan Harta Peninggalan Milyaran Rupiah

Eisha, seorang pengemis di kota Jeddah Saudi Arabia yang meninggal dunia dalam usia 100 tahun tidak disangka memiliki warisan bernilai tiga juta riyal atau Rp. 9 milyar rupiah. Selain itu juga, ia memiliki beberapa aset properti dan perhiasan senilai Rp. 3 miluyar.

Tentu saja kenyataan ini sangat mengejutkan para tetangga yang tinggal di kawasan distrik Al Balad Jeddah. Harta ini diperkirakan terkumpul setelah 50 tahun mengemis di jalanan. Salah seorang tetangga, Ahmad Al Saedi mengatakan bahwa selama ini Eisha hanya memiliki seorang ibu dan seorang saudari perempuan. Eisha terus mengemis setelah ibu dan saudaranya tersebut meninggal dunia.

Ahmad Al Saedi pernah menyarankan Eisha untuk berhenti mengemis, tapi dengan halus ditolak alasannya bahwa harus bersiap bilamana datang masa susah. Sebelum meninggal pengemis tersebut memberikan semua perhiasannya kepada Saedi. Merasa diberi amanah Saedi lalu melaporkan permasalahan ini kepada polisi dan pihak berwenang. Pihak Pengadilan pun menyatakan bahwa ini akan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. 

Hebatnya lagi, semasa hidupnya Eisha membiarkan para pengemis lain dan fakir miskin tinggal di gedung-gedung miliknya. Ia pun tak pernah meminta uang sewa alias gratis ! Subhanallah mulia juga hati pengemis ini ...... Happy Blogging

Sumber : Forum Tribunnews

Sunday, March 16, 2014

Gaji Kecil dan Anak Sakit, Polisi Ini Jualan Bakso

Sejak anaknya yang bernama Rema Akelia divonis dokter mengidap penyakit kelenjar tiroid yang tidak berfungsi. Dalam setahun ini, Brigadir Wawan Mulya menjalani dua profesi sekaligus yaitu tukang bakso dan polis. Penyakit anaknya tersebut baru diketahuinya saat Rema berumur tiga tahun.

"Penyakit ini mempengaruhi pertumbuhan tulang dan syaraf", kata Wawan yang merupakan warga Kampung Sukadan Gadok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut Jawa Barat ini.

Selama ini Brigadir Wawan dan isterinya selalu membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sekali berobat ia harus mengeluarkan dana sebanyak Rp. 3 juta untuk obatnya saja. "Sementara, gaji saya per bulan hanya Rp. 2,4 juta", ujarnya haru.

Bila tak ada usaha sampingan, Brigadir Wawan yakin tak akan bisa mengobati anak semata wayangnya itu. Akhirnya, Wawan dan istrinya memutuskan untuk membuka warung bakso di depan rumahnya. Selain bakso, ia juga menjual nasi goreng dan sate. Istrinya Lala (30 tahun) berjualan bakso sejak pagi hari, sementara Brigadir Wawan memilih waktu berjualan sore hari sepulang dari bekerja.

Ia berharap semuanya ini berjalan lancar sehingga ia dapat membiayai pengobatan anaknya sampai sembuh. 

Sumber : Facebook Aku Ingin Jadi Pengusaha

Saturday, March 15, 2014

Bakmi Jawa yang Pernah Masuk Istana Kepresidenan

Orang banyak menyebutnya Bakmi Kadin karena warung Bakmi ini terletak di area gedung Kadin kawasan Sayidan tak jauh dari jalan Malioboro Yogyakarta.Menikmati Bakmi Jawa satu ini kita akan diiringi oleh alunan musik keroncong yang dinyanyikan oleh pengamen jalanan.

Porsi Bakmi Jawa ini tidak terlalu besar, dengan kuah beraroma kaldu ayam, Bakmi ini juga dilengkapi ayam suwir, telur rebus dan irisan sayur kol dikombinasikan dengan cakwe terigu. 'Bakmi disini dibuat tanpa bahan pengawet atau sejenisnya", ujar juru masak warung Bakmi ini yang bernama pak Toko.Saat dinikmati, gurih kaldunya sangat terasa di lidah. Rahasia kenikmatan kaldu tersebut karena dibuat dari ayam kampung betina.

Untuk telur, Bakmi Jawa ini diberi telur bebek yang tentu saja berbeda dengan yang disajikan warung Bakmi lainnya. Warung yang lain menggunakan telur ayam broiler. Bumbu campuran tidak berbeda jauh dengan Bakmi Jawa lainnya yaitu minyak sayur, bawang putih dan garam. Untuk rasa pedas dapat ditambahkan irisan cabe rawit mentah. Bakmi ini juga tidak dimasak dengan kompor gas atau kompor minyak tanah tapi dengan kompor tanah liat dan api arang. Harga per porsinya berkisar antara Rp. 17.000,- - Rp. 22.000,- yang sangat terjangkau di kantong.

Oh ya sobat, Bakmi Jawa satu ini punya sejarah tersendiri, lho. Saat pak Harto masih berkuasa, Bakmi ini menjadi makanan kesukaan pak Harto dan keluarga besar Istana Kepresidenan kala itu antara awal tahun 80-an sampai tahun 1996. Sering juga dihidangkan saat ada jamuan makanan kenegaraan yang dihadiri tamu dari negara lain. Tapi sejak pak Harto lengser Bakmi Jawa ini tidak lagi menjadi langganan Istana. Nah, sobat bila mau menikmati makanan satu ini silahkan berkunjung ke Yogyakarta.

Sumber : kompas.com

Thursday, March 13, 2014

Foto Jadul : Pedagang Pinggir Jalan di Jakarta, tahun 1947

 
Add caption

Foto Jadul kali ini menampilkan foto yang diambil sekitar tahun 1947. Dalam foto itu nampak seorang pedagang makanan dan minuman bersama seorang anak laki-laki. Di atas meja nampak beberapa batang roti dan di belakangnya tersusun beberapa botol minuman. 


Foto Jadul ini kami tampilkan agar kita dapat menikmati suasana masa lalu tanpa kita harus ribet dan pusing membayangkannya. Akan ada foto jadul yang lain akan kami tampilkan di blog ini. Selamat menikmati dan silahkan berkomentar bila ada yang perlu dikomentari :)


Sumber: Nederlands Fotomuseum & Indonesia Tempo Doeloe

Saturday, March 8, 2014

Madu Murni untuk Sang Raja

Alkisah ada seorang raja yang sangat menyukai madu murni. Suatu hari ia ingin mengetahui dan menguji sampai sejauh mana kecintaan rakyat padanya. Ialu ia memerintahkan pada pembantunya untuk menyiapkan satu drum besar yang diletakkan di tengah alun-alun kerajaan, dimintanya seluruh rakyat untuk menuangkan masing-masing semangkuk madu murni ke dalam drum tersebut.

Satu rakyatnya mempunyai ide nakal. Ia berniat menuangkan air saja sebagai ganti madu murni yang diminta rajanya, pertimbangannya bahwa harga madu murni sangatlah mahal serta sulit mendapatkannya. Dalam pikirannya apa yang akan dilakukannya tidak akan berpengaruh terhadap madu yang dituangkan ke dalam drum tersebut, dalam hatinya semua orang akan menuangkan madu murni sesuati dengan permintaan rajanya.

Setelah seluruh rakyat menuangkan madu murni ke dalam drum, akhirnya sang Raja membuka tutup drum tersebut. Ajaibnya, ia mendapati drum itu penuh dengan air. Ternyata ide menuangkan air yang mulanya hanya dipikirkan oleh seorang saja ternyata dipikirkan juga oleh seluruh rakyatnya.

Jadi, kesimpulannya ...hati-hatilah dengan ide negatif yang terlintas dalam pikiran kita, segera hapus dari niat kita sebelum dipikirkan dan dilakukan juga oleh orang lain. Bobolnya uang negara bisa jadi hanya ide negatif seorang pejabat, "Ah, saya hanya mengambil sedikit, kok !" Tapi karena dipikirkan oleh banyak oknum pejabat maka dicurilah uang negara dalam jumlah yang besar. Mari periksa pikiran kita jangan sampai kita menjadi penghasil ide-ide negatif di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar.

Sumber : Buku Lentera Hikmah, 44 Renungan Inspiratif karya Ustadz Yogi Syafril, terbitan Excellent Publishing Palembang
 

Followers

Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino