Assalamu’alaikum
Wong Sumsel dan sobat Blogger dimana pun berada. Mudah-mudahan kita semua
dilimpahi Allah SWT kesehatan dan rezeki yang banyak. Semangat kerja kita pun
hendaknya tidak berkurang walaupun akhir-akhir ini kita sering nongkrong di
SPBU buat ngantri BBM yang agak ‘diatur’ pendistribusiannya. Bicara BBM
mengingatkan pada potensi daerah kita, Sumsel tercinta. Provinsi ini diberi
karunia berupa sumber daya alam berlimpah berupa bahan tambang (Minyak Bumi, Gas,
dan Batubara), hasil hutan, perkebunan, dan perikanan. Wajar, bila salah satu
media cetak di Sumsel berani menuliskan ‘Sumsel, Propinsi Terkaya Ke-lima di
Indonesia’. Namun, dibalik kekayaan yang berlimpah tersebut, sudahkah
dimanfaatkan dengan baik? Dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kemakmuran
rakyat Sumsel secara menyeluruh. Tapi, sebagai warga Sumsel kita juga harus
menyadari belum semua potensi tersebut dikelola, karena tidak kecil investasi
dibutuhkan. Investor besar pun sangat ditunggu kehadirannya untuk menanamkan
modalnya di daerah ini.
Mengutip
dari www.sumselprov.go.id, Potensi
minyak bumi di Sumatera Selatan mempunyai cadangan 5.034.082 MSTB Produksi
ekploitasi pertamina dan mitranya selama 1998-2002 baru rata-rata 3.718.720
barrel perhari. Cadangan gas alam yang ditemukan di kabupaten Musi Banyuasin,
Lahat, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir mencapai 7.238 BSCF. Produksi
ekploitasi 4 tahun terakhir baru rata-rata 2.247.124 MMSCF. Cadangan batubara
di Sumatera Selatan 18,13 milyar ton. Lokasi batubara terdapat di kabupaten
Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Mutu cadangan batubara pada
umumnya berjenis lignit dengan kandungan kalori antara 4800-5400 Kcal/kg. Cadangan
batubara tersebut baru dikelola PT Bukit Asam dam dan PT Bukit Kendi pada
lokasi Kabupaten Muara Enim. Sedangkan cadangan sebanyak 13,07 Milyar Ton belum
dikelola sama sekali. Untuk pembangkit tenaga
listrik
Daya tampung saat ini 411,975 KW. Saat ini PLN masih defisit ;lebih
kurang ;90 Mega Watts. Kebutuhan setiap tahun meningkat. Diprediksi tahu 2012
defisit PLN di Sumatera Selatan akan mencapai 291,91 Mega Watts.
Melihat
angka-angka tersebut bukan main kayanya bumi Sumatera Selatan walau untuk
urusan listrik masih defisit, belum lagi kekayaan alam Indonesia secara
keseluruhan. Dibutuhkan sinergi maupun inovasi semua pihak yang terkait, baik
pemerintah maupun masyarakat. Janganlah terjadi seperti kata pepatah ‘anak ayam
mati di lumbung’, masyarakat Sumatera Selatan yang serba kekurangan di Lumbung
Energi.
Tapi
saya tidak akan membahas masalah sumber daya alam ini secara lebih jauh. Karena
di era globalisasi ini ada potensi baru yang tak kalah menjanjikan, apakah itu?
Saya tanpa malu-malu akan mengatakan, potensi dunia digital.
Gambaran Sederhana Prospek Dunia Digital
Mungkin
orang awam, akan mengernyitkan dahi dan menganggap sesuatu yang mustahil bila
saya katakan ‘anda bisa jadi pengusaha tanpa modal’, ‘berjualan tanpa perlu
punya ruko dan stok barang’, ‘mendapatkan uang dari iklan’ atau lebih ekstrim
lagi saya katakan ‘dapat uang dengan hanya duduk di depan komputer/laptop anda
di rumah sambil ngopi’…bisakah itu terjadi? Sedang mengkhayalkah saya saat
memberi saran ini pada saudara? Dengan tegas saya akan katakan, bisa ! dan saya
bukan hanya memberi angin surga, asal anda bersedia melaksanakan anjuran ini
dengan kerja keras. Pasti anda akan balik bertanya mana buktinya, setidaknya
dari saya sendiri. Saya jawab, pembuktian dari saya masih saya rintis dan
diusahakan. Sedangkan bukti nyata di sekeliling kita cukup banyak.
Ok,
dulur se-Palembang anget! tanpa perlu berdebat panjang lebar saya akan berbagi
cerita tentang keberhasilan salah seorang dulur kito, Diah Catur Mediansyah,
wong Palembang satu ini yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris sebuah Sekolah
Dasar swasta di kota Palembang berhasil memulai bisnis dengan menjual seprei
secara online sebagai pekerjaan sampingan. Bisnis ini bermula dari hobinya
berselancar di dunia maya melalui jejaring sosial Facebook, merasa bosan ia
mulai mengarahkan hobinya untuk membuka bisnis online kecil-kecilan. Ia pun
menghubungi temannya yang menjadi supplier serta menawarkan diri sebagai
reseller, dicarinya supplier yang memberikan harga termurah. Tanpa modal ia pun
memulai usaha ini, ini memungkinkan karena sistemnya pembeli mentransfer
sejumlah uang dulu baru barang dikirim. Uniknya, uang inilah yang langsung ia
setorkan ke supplier. Rata-rata per bulan Diah sanggup mengumpulkan keuntungan
yang lumayan sekitar Rp. 1,5 juta lebih besar dari gajinya per bulan (Sriwijaya
Post, Kamis 24 Mei 2012). Coba bayangkan, hanya dengan duduk di depan komputer
atau laptop di rumah yang nyaman bisa menawarkan produk dan bertransaksi
melayani pembeli. Bila terjadi transaksi tinggal cek melalui SMS Banking, lalu
setor ke supplier via SMS Banking juga. Tanpa toko di dunia nyata, ia pun dapat
mengalirkan pundi-pundi keuntungan ke rekeningnya.
Di
lingkup yang lebih luas, Reza
Nurhilman. Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih
sukses tak terkira berkat dunia maya. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial
seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Reza adalah pemilik usaha
keripik pedas 'Maicih', yang saat ini sangat terkenal seantero Nusantara.
Hanya setahun setelah meluncurkan
usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp 4 miliar per
bulan. Berangkat dengan modal sekitar Rp15 juta, ia membuat permainan yang
memancing penasaran Facebookers dan Tweeps. Ia merancang lokasi penjualan
berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat diketahui dengan melihat status
Facebook (#maicih) atau Tweet Maicih (@infomaicih).
Strategi itu sukses. Keripiknya
menjadi barang yang dicari. Konsumen harus antri demi mendapatkan keripik
superpedas itu. Bahkan, suatu hari antrian mengular hingga satu kilometer.
"Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang
penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong,"
ucapnya.
Kedua
contoh tersebut di atas, hanya sekedar ilustrasi mengenai manfaat bisnis melalui
dunia digital bagi wong cilik seperti kita. Belum lagi potensi lebih besar yang
dapat memberi kontribusi bagi daerah seperti Sumatera Selatan maupun Indonesia
secara luas.
Perkembangan Industri
dan Media Digital di Indonesia
Baiklah sedikit akan saya gambarkan, mengapa ini
bisa menjadi sumber daya alternatif selain sumber daya alam bagi propinsi
Sumatera Selatan maupun Indonesia. Sebuah situs penn-olson.com dalam
sebuah video presentasi yang dibuat oleh 4 orang mahasiswa Singapore
Management University, menjelaskan bahwa Indonesia is the next big
thing in digital media (Negara dengan potensi besar pada dunia digital).
Tentunya, ini bukan pernyataan kosong tanpa arti, apalagi dilontarkan oleh
orang yang terpelajar. Ini menandakan bahwa Indonesia adalah bagian
terpenting dari perkembangan dunia digital masa depan. Buktinya, saat ini saja
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbesar pengguna jejaring sosial
khususnya Facebook dan Twitter.
|
Memanfaatkan Akses Internet di sebuah Free Hot Spot Area |
Pasar Indonesia pun turut mendukung berkembangnya
bisnis digital. Pendapatan per kapita Indonesia yang kini mencapai US$3.542,9
membuat jumlah masyarakat kelas menengah terus bertambah. Alhasil, konsumsi
produk berbasis teknologi pun terus meningkat.
Statistik menunjukkan pengguna layanan data saat
ini mencapai 62 juta orang, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 167
juta pengguna pada 2016 dengan 109 juta pengguna layanan data menggunakan
telepon pintar, dan sekitar 22 juta pengguna menggunakan komputer tablet maupun
personal computer (PC). Sementara itu pengguna internet diperkirakan akan
meningkat dari 40 juta orang pada 2011 menjadi 175 juta orang pada 2016.
(Sumber: Warta Ekonomi No.06/2012 bag-1). Kalau tak ingin direbut bangsa lain,
maka jangan pernah abaikan potensi digital negeri ini. Sudahkah kita melakukannya?
Tentunya ini merupakan peluang.
Peluang apa? bahkan sangat banyak. Peluang ini bisa dimanfaatkan untuk beragam
urusan baik pribadi, sosial, bisnis dan bahkan politik. Tinggal bagaimana kita
memanfaatkan sarana ini.
Sebagai contoh, sekarang banyak selebriti social
media hadir padahal awalnya mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Briptu Norman, Sinta Jojo, Udin Se-dunia merupakan figur yang meroket di jagad
hiburan melalui media Youtube.
Memiliki sebuah blog yang dibuat secara gratis pun merupakan salah satu lahan bisnis, setidaknya selain memasarkan produk, blog tersebut dapat menjadi sarana untuk menayangkan iklan orang lain seperti Adsense milik raksasa internet dunia Google, maupun produk iklan lokal seperti Adsense Camp, Kumpul Blogger dan lain-lain. Kita hanya disarankan rajin posting dan melakukan aktivitas blogwalking (mengunjungi blog lain) serta meninggalkan komentar yang bermutu. Terlebih lagi Adsense saat ini dapat ditayangkan pada blog yang berbahasa Indonesia.
Besarnya potensi pengembangan industri digital
juga didukung dengan infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler yang sudah
jauh lebih baik. Sekarang , jangkauan layanan seluler sudah mencakup hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Yang tak kalah pentingnya khususnya bagi pelaku
industri periklanan. Kemudahan mengakses situs-situs serta jejaring sosial, khususnya dari ponsel, bukanlah
hal yang sulit dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
|
Produk Resmi Google Adsense untuk Blog Berbahasa Indonesia |
Telepon selular seharga Rp. 400 ribu pun, kini
telah menyediakan fitur-fitur koneksi internet. Hal ini membuat pengguna
internet dan pelaku di sosial media tak lagi sebatas kalangan menengah ke atas,
tapi seluruh lapisan masyarakat. Dengan alasan ini, tidak berlebihan bila ada
media massa tanah air mulai beralih dari cetak ke online. Di masa yang akan
datang, mungkin hanya ada segelintir
saja media cetak yang akan bertahan dikarenakan sumber daya alam yang semakin
menipis. Malah, banyak tukang ojek motor yang menggunakan fasilitas jejaring
sosial untuk melayani pelanggannya.
Menuju Sumatera
Selatan Cyber City
Waw, istilah keren apalagi ini bro? bisa-bisanya saya
mengucapkan atau menuliskan istilah Cyber City, untuk Sumatera Selatan lagi.
Bisakah itu diterapkan di provinsi tercinta ini? Oh, tunggu dulu dulur sekalian,
saya tidak akan menjawab dengan penjelasan saya sendiri yang belum tentu anda
mengerti. Saya akan kembali mengutip. Mengutip ucapan siapa lagi, bro? saya
akan mengutip penjelasan dari sang Penggagas konsep Cyber City buat Sumatera
Selatan yaitu Gubernur kita Bapak Alex Noerdin.
Sumatera Selatan Cyber City merupakan konsep kota
modern yang berbasis teknologi. Konsep kota masa depan yang memudahkan
masyarakat mengakses layanan informasi tanpa batas melalui internet. Sebab
internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
“Sebuah kota dengan konsep Cyber City yang telah
mapan akan menjadi sebuah kota yang terkoneksi di seluruh bidang. Berbagai
kebutuhan masyarakat kota dalam berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, politik,
pendidikan dan lain-lain tersaji dalam satu konsep yang saling berhubungan.
Sehingga pada akhirnya konsep Cyber City akan dapat meningkatkan kualitas
masyarakat Sumsel,” kata Alex Noerdin di Palembang, Selasa (29/05/2012).
(Sumber : sumselprov.go.id)
Sumatera Selatan Cyber City merupakan konsep kota
modern yang berbasis teknologi. Konsep kota masa depan yang memudahkan
masyarakat mengakses layanan informasi tanpa batas melalui internet. Sebab
internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
Salah satu langkah nyata yang terlihat adalah
peluncuran area hotspot pada beberapa tempat strategis seperti taman kota,
tempat olahraga, bandara, pelabuhan, terminal, mall dan tempat wisata akan
semakin memudahkan masyarakat menikmati koneksi internet. Minat wisatawan lokal
dan asing pun akan terdongkrak untuk berkunjung ke daerah ini. Para pebisnis
pun tidak ketinggalan akan kebagian manfaat dari fasilitas ini. Tentunya konsep
cyber city ini bila terlaksana dengan baik akan sangat mendukung potensi
digital provinsi Sumatera Selatan khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Manfaat Cyber City bagi Sumatera Selatan
Apa sih manfaat yang akan didapatkan masyarakat
bila konsep ini dilaksanakan di Sumatera Selatan? Setidaknya ada tiga manfaat,
antara lain:
1. Komunikasi
Data antar SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Data merupakan jantung dari
sebuah organisasi -apapun bentuk dari organisasi tersebut, karena data adalah
dasar dari sebuah suksesnya pengambilan keputusan. Oleh karena itulah maka
integritas data di dalam pemerintahan sangat diperlukan.
Dengan penggunaan komunikasi data antar SKPD dan penciptaan database yang
efektif akan tercipta data yang terintegrasi. Sehingga keputusan yang akan
diambil oleh pucuk pimpinan atau kepala pemerintahan tidak akan meleset jauh
dari kenyataan di lapangan.
Manfaat lain dari adanya komunikasi data antar SKPD ini adalah dimungkinkannya
diciptakan komunikasi yang lebih efekstif dan efisien untuk internal pemerintah.
Penggunaan teknologi yang tepat guna dapat dapat digunakan untuk mereduksi
biaya yang selama ini ada untuk komunikasi suara (telepon) antar SKPD,
faksimile dan bahkan meningkatkan performa dengan penggunaan teknologi video
conference.
2. Pelayanan Masyarakat
Peningkatan pelayanan
masyarakat melalui konsep Cyber City ini bisa didapatkan dari dua sisi
yang berbeda, yaitu:
Pertama adalah dampak dari peningkatan kinerja SKPD itu sendiri. Dengan
jaringan komunikasi data yang luas, maka pelayanan masyarakat bisa lebih
didekatkan pada lokasi di mana mereka berada. Dan dengan semakin dekatnya
pelayanan masyarakat tersebut, tentu saja membuat membantu masyarakat dalam
mobilitas mereka untuk mencari pelayanan publik.
Kedua adalah dimungkinkannya penempatan Base Transceiver Station (BTS)
WIFI -hotspot yang diperluas, pada areal dimana SKPD berada. Dengan penempatan
BTS WIFI ini maka masyarakat di areal sekitar SKPD dapat menggunakan jaringan
tersebut untuk mengakses self-serviced system atau sistem layanan
mandiri berbasiskan TIK -semisal untuk e-learning, e-procurement dan
layanan mandiri lainnya yang dibuat oleh pemerintah kota/kabupaten.
3. Pendapatan Asli Daerah
Pembangunan jaringan Cyber
City ini, bila memiliki kapasitas yang cukup besar dan telah dapat
digunakan untuk menyelesaikan kebutuhan internal pemerintahan, dapat pula
dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk digunakan dalam sisi bisnis.
Pemanfaatan ini tentu saja bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah. Bekerjasama
dengan pihak swasta, bukan saja dapat mendatangkan PAD dalam pemanfaatan sumber
daya tersebut, namun juga bisa mengurangi kesulitan pemerintah dalam perawatan
jaringan. (Sumber: http://www.suarasurabaya.net)
Tentunya pengadaan infrastruktur dan aplikasi
konsep Cyber City ini harus dibarengi dengan persiapan SDM yang akan mengelola
infrastruktur tersebut.
Demikianlah sobat blogger dan sanak sedulur
se-Sumsel anget, sebagai warga masyarakat kita do’akan konsep ini terlaksana
dengan baik di Propinsi Sumatera Selatan Tercinta. Bila ada sumur di ladang
boleh kita menumpang mandi, bila ada kata yang salah jangan disimpan di dalam
hati. Kali ini aku pun jatuh cinta lagi. Dengan siapo, Mang? Dengan Sumatera
Selatan Provinsi Digital.
Salam Blogger Sumsel bersatu !
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Biodata Ku:
Nama : M.Chandra Panjinata
Pekerjaan : Instruktur TIK di SD Muhammadiyah 6/14 Palembang
Hobi : Berteman, ngeblog
Alamat : Griya Hero Abadi AB 2 Palembang