Friday, June 29, 2012

www.nyarilokak.com, Situs Jual Beli Pertama Kebanggaan Wong Palembang

Tampilan Situs www.nyarilokak.com


Assalamu’alaikum sobat Blogger sedunia. Kata nyari dalam bahasa Palembang tidak terlalu jauh beda dengan bahasa Indonesia yang bermakna cari atau mencari. Sedangkan lokak bisa berarti peluang, kesempatan, atau bisa juga berarti rezeki. Kata-kata lokak sangat familiar di perbendaharaan kosakata bahasa di Sumatera Selatan. Berkaitan dengan kata lokak, rupanya dengan sangat jelinya dimanfaatkan oleh salah seorang sobat kami yang cukup kreatif. Rupanya sobat tersebut yang bernama Asep, seorang Internet Marketer muda, memanfaatkan kata tersebut menjadi nama webnya yang beralamat di www.nyarilokak .com. Sebuah website tempat mengiklankan barang atau jasa secara gratis, selama ini mungkin orang lebih akrab dengan iklan baris di surat kabar saat ingin menjual barang atau jasa miliknya. Menurut  saya, ini website jual beli pertama buatan wong Palembang, kalau untuk tingkat nasional kita telah ketahui bersama seperti tokobagus.com atau berniaga.com.

Setelah melakukan registrasi gratis, kita dapat memajangkan barang atau jasa yang ingin kita jual. Saya amati, berbagai macam barang dapat diiklankan disini mulai dari sabun susu domba, kamera digital, sampai mobil dan tanah serta lowongan kerja pun ditawarkan disini. Lengkap dengan harga serta nomor telepon pemiliknya. Pembeli yang berminat dapat langsung mengontak nomor telepon yang tertera disitu. Yang lebih hebat lagi, menurut pengakuan pendiri www.nyarilokak.com, pembeli dan pemasang iklan tidak harus memberikan komisi atau uang lelah setelah barang atau jasanya laku terjual. Daftar pun gratis…wah…wah…betapa mulianya hati si empunya web ini….

Jadi saya sarankan, sobat semua, baik yang dari seputaran Palembang, Sumsel atau dari manapun wilayah di bumi pertiwi ini, kunjungi dan manfaatkan website ini untuk memasarkan produk atau jasanya. Bahkan tidak hanya terbatas untuk kalangan blogger saja, informasikan juga pada tetangga, sanak saudara kita yang tidak terlalu melek teknologi informasi untuk memasang iklan disini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb….happy blogging !

Saturday, June 23, 2012

Pecah Telok dan Kisah Kelulusanku di WongKito


Logo Komunitas Blogger Palembang (Sumber : http://wongkito.net)
Sebuah spanduk besar terpampang di pintu gerbang komunitas Wongkito, kalimat yang tertulis seperti ini “PIKIR DULU SEBELUM JOIN ! SIAPKAN MENTAL. Bagi yang berpikiran sempit dan dangkal, mudah emosi, atau mempunyai mental yang lemot, lebih baik mengurungkan niat untuk bergabung di milis ini. SERIUS !!!. wah , ngeri juga baca ‘aturan maen’ seperti ini. Pasti berat menjalaninya pikirku. Mau mundur saja, tapi penasaran.
Oh ya sobat, WongKito yang kumaksud di atas adalah sebuah komunitas blogger asal Palembang. Mengutip dari websitenya WongKito dibentuk untuk mempererat tali silahturahmi di antara para blogger yang tinggal di Palembang dan mereka yang di luar kota Palembang, tapi memiliki keterikatan dengan Palembang. Selain itu, dengan adanya komunitas ini, WongKito berharap agar dapat menjadi media informasi yang dapat mengenalkan Palembang khususnya, misalnya keragaman makanan khas daerah, tempat pariwisata, keunikan budaya, dan lainnya yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Palembang dengan cara mengenalkan lebih dekat melalui komunitas blogger WongKito ini’. Mulia sekali tujuan dari komunitas ini. Tapi, untuk menjadi anggota disini kita harus melalui semacam ritual unik yang tidak ditemukan bila kita bergabung di komunitas atau forum lain.


Pecah Telok
Nah, ini yang kumaksud dengan ritual tersebut, Pecah Telok (Pecah Telur). Terbayang, aku harus membawa beberapa kilo telur mentah, kemudian dipecahkan di atas kepalaku oleh anggota senior..hiii, jadi takut. Pertama kenal WongKito bingung juga dengan aturan yang satu ini, kenapa sih harus pecah telok segala? sekedar untuk jadi anggota komunitas saja. Tapi walau keliatannya berat, aku pun memberanikan diri untuk menjalaninya. Keberanian ini juga muncul dari keinginanku yang kuat untuk punya sebuah komunitas.

Karena sebagai seorang blogger pemula, aku merasa blogger yang sebatangkara, setidaknya untuk blogger yang berdomisili di Palembang. Sudah sekitar empat tahun nge-blog, tiada satu teman atau komunitas ‘nyata’ yang dapat melengkapi petualangan dunia maya ku. Sampai lah pada saat aku iseng-iseng mengikuti lomba blog di kota Palembang. Di lomba ini, makin terasa bila aku hanya sendirian. Yah, selama ini aktivitas blogku, selain buat postingan juga blogwalking kesana kemari ke blog sobat yang kebanyakan dari luar Palembang. Dari segelintir sobat blogger yang ku kenal di lomba ini, mereka memberi dukungan semangat untuk bergabung disini, salah satunya si kacamata Ardian Nugraha, blogger muda tapi penuh prestasi.

Pecah telok sebenarnya sekedar proses memperkenalkan diri pada anggota-anggota senior di WongKito. Tapi, kita tidak diperbolehkan sekedar ‘say hello…..’ saja. Singkatnya harus memperkenalkan diri secara lengkap, mulai dari nama, alamat, aktivitas sehari-2, biodata lengkap lah plus foto. Pecah telok harus dibuat di thread baru forum wongkito.  Akan diterima bila berhasil mencapai 75 post, maksimal 10 dari thread adalah reply sendiri. Bila gagal kita diharuskan untuk mengulang.

Aku pun baru lulus setelah mengulang kali kedua. Setelah sebelumnya, hanya mengumpulkan beberap post saja. Penyebabnya karena aku belum membaca dengan seksama aturan yang sebenarnya, sehingga aku memperkenalkan diri apa adanya.
Alhamdulillah sekarang aku telah lulus dari ujian pecah telok ini, terima kasih buat sobat-sobat serta senior di WongKito yang telah menerimaku. Sekarang aku telah memiliki sebuah komunitas baru dimana aku dapat belajar dan sharing, sehingga sebagai seorang blogger tidak seperti katak dalam tempurung.

Friday, June 8, 2012

Mendambakan Layanan Publik yang Bersahabat

Layanan Publik Massal (sumber: setkab.go.id)
Assalamu’alaikum sobat blogger dan wong Plembang dimanapun berada. Di tahun 1990-an, rasanya sangat sulit kota Palembang yang kita cintai ini menjadi kota yang diperhitungkan di antara kota Besar di Indonesia. Pada masa itu, Palembang agak tenggelam diantara kota-kota besar yang lain seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Jogjakarta bahkan untuk pulau Sumatera pun pasti tak akan bisa melampaui nama besar Medan. Hampir tidak ada satu ikon pun yang layak kita banggakan selain Jembatan Ampera, pempek, dan kebesaran kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Even-even nasional maupun Internasional pun jarang menghampiri kota tua ini.

Tapi, bila kita bicara saat ini, tahun 2012, yang juga bertepatan dengan ulang tahun ke 1329 kota Palembang, semua sudah berbalik 180 derajat. Palembang sudah menjelma menjadi kota yang cukup disegani dari sekian banyak ibu kota Propinsi di negeri ini. Sejumlah lompatan prestasi dalam membangun infrastruktur kota di segala bidang sudah menyamai bahkan melampaui kota-kota besar lain. Dipercayanya Palembang menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2004 serta event akbar olahraga negara-negara Asia Tenggara SEA GAMES menjadi bukti nyata telah diakuinya kemajuan yang ada oleh pemerintah pusat. Sebagai bukti, warga kota Palembang pun tidak  malu-malu lagi memakai kaos bertuliskan ‘I love Palembang’. Tapi, ibarat kata pepatah tiada gading yang tak retak. Tentu saja masih ada kekurangan disana sini yang tentunya tak berhenti pula pemerintah kota untuk memperbaikinya, salah satunya adalah layanan publik yang baik dan bersahabat.

Pelayanan Publik adalah Hak Masyarakat
Pada kesempatan ini saya akan mengutip mentah-mentah definisi  pelayanan publik dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pelayanan_publik) “Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Membaca dari definisi di atas, tentunya terselip tujuan mulia untuk memberikan layanan jasa terbaik pada masyarakat, khususnya kota Palembang. Beberapa pelayanan tersebut dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Diantara layanan publik yang disediakan oleh pemerintah seperti pelayanan pembuatan KTP, SIM ataupun akta tanah, pelayanan atas keamanan, listrik. Sedangkan layanan pendidikan dan kesehatan, selain pemerintah, pihak swasta juga menyediakannya. Masyarakat  berhak memilihnya mana yang memberikan layanan terbaik pada mereka. Pelayanan publik bertanggung jawab kepada otoritas politik dan hukum, selain itu juga pelayanan oleh pemerintah selayaknya tidak untuk mencari keuntungan (non-profit oriented) karena sumber pendanaan institusi publik berasal dari dana masyarakat juga khususnya retribusi dan pajak. Penyedia layanan jangan memperhitungkan seberapa besar keuntungan yang didapat. Idealnya pelayanan publik harus bersifat ekonomis dengan pengertian biaya yang terjangkau oleh masyarakat, bahkan gratis. Sehingga apa yang menjadi tujuan Undang-Undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik) dapat diimplementasikan dengan baik.


Upaya Pemerintah Kota Palembang dalam Meningkatkan Layanan Publik
Sebagai masyarakat yang sehari-harinya bersentuhan langsung dan sangat membutuhkan layanan publik yang prima, saya menilai bahwa pemerintah kota Palembang sudah berusaha untuk memberikan dan membenahi pelayanan yang terbaik buat warganya. Contoh nyata, mungkin dulu kita tidak pernah membayangkan kawasan Benteng Kuto Besak akan menjadi seperti sekarang. Kawasan BKB saat itu sangat kumuh dan rawan tindak kejahatan. Padahal, kawasan tersebut termasuk situs sejarah Palembang dan terletak di pusat kota. Sekarang, bisa kita lihat dan nikmati sendiri, kawasan tersebut menjadi tempat yang tertata rapi tempat masyarakat berwisata sambil menikmati keindahan Jembatan Ampera dan sungai Musi yang mengalir di bawahnya.  Di bidang kebersihan kota, sepertinya anugerah piala Adipura enggan lepas dari kota tercinta ini. Taman kota (area terbuka public) gencar dibangun di beberapa tempat.
Kawasan BKB yang dulu semrawut sekarang menjadi Area Publik yang nyaman (foto koleksi pribadi)

Kalau dulu kita melintas di kawasan Kambang Iwak, rasanya biasa-biasa saja karena saat itu tempat tersebut hanya berupa kolam luas tanpa penataan yang baik. Sedangkan sekarang, jadi tempat yang begitu asri dan tertata rapi dengan fasilitas yang lengkap, tidak heran setiap hari masyarakat Palembang menjadikannya tempat tongkrongan favorit dan arena jogging yang sejuk. Selain itu, ada beberapa taman lain yang baru dikembangkan seperti Taman Simpang Polda.

Untuk urusan transportasi publik massal sejak beberapa tahun ini, pemerintah kota telah menghadirkan Trans Musi sebagai alternatif yang lebih baik dalam mengatasi masalah layanan transportasi umum. Masyarakat dapat bepergian ke berbagai tempat tujuan di dalam kota Palembang dengan memanfaatkan bis ini. Untuk layanan pembayaran pun, Trans Musi mulai menggunakan smart card yang canggih. Untuk menunggu kedatangan bis, terdapat halte-halte yang teratur. Saat kita merasakan kenyamanan Trans Musi, tanpa sadar kita telah merasakan langsung upaya pemerintah kota Palembang dalam melayani masyarakatnya.






Trans Musi (sumber: trendygalih.com)

KPPT Palembang sebagai Ujung Tombak Pelayanan Publik
Inovasi dalam pelayanan public telah dirintis oleh pemerintah kota Palembang dengan dibentuknya KPPT (Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu) adapun layanan perizinan yang dapat diurus disini meliputi:

  • Keterangan Rencana Kota
  • Keterangan Kajian Lingkungan
  • Keterangan Hygiene dan Sanitasi
  • Ijin Pemanfaatan Rawa
  • Ijin Operasional Biro Jasa Reklame.
  • Ijin Penyelenggaraan Reklame
  • Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • Ijin Gangguan
  • Ijin Jasa Usaha Kepariwisataan
  • Ijin Bidang Industri
  • Ijin Wajib Daftar Perusahaan (TDP)
  • Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Ijin Pemakaman dan Pengabuan Jenazah
  • Ijin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Optikal
  • Ijin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Apotik
  • Ijin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Toko Obat
  • Ijin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Medik Dasar
  • Ijin Apoteker
  • Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
  • Ijin Bidan
  • Ijin Kerja Perawat
  • Ijin Kerja Perawat Gigi
  • Ijin Usaha Perikanan
  • Ijin Pemotongan Hewan
  • Ijin Pertambangan Bahan Galian Golongan C
  • Ijin Pemanfaatan Jalan Kota Utilitas
  • Ijin Pembuangan Limbah Cair
  • Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
  • Ijin Trayek Angkutan Jalan
  • Surat Ijin Operasional
  • Ijin Trayek Angkutan Sungai
  • Ijin Praktik Dokter
(Sumber : http://www.kppt.palembang.go.id)

Ini semua diusahakan untuk memutus jalur birokrasi pengurusan izin yang selama ini dikenal rumit dan membingungkan masyarakat. Diharapkan, ungkapan miring, seperti, “Jika bisa bayar mengapa harus gratis, jika bisa dipersulit mengapa harus dipermudah, jika bisa diperlama mengapa harus dipercepat” dapat berangsur-angsur dihilangkan. 

Selain itu pengawasan terhadap aparat pelayanan publik juga harus dilakukan baik pengawasan internal oleh atasan dan aparat pengawasan fungsional maupun pengawasan eksternal yang dilakukan masyarakat secara langsung.

Perlunya pengawasan terhadap pelayanan publik adalah agar terpenuhinya hak masyarakat dalam mengakses pelayanan publik. Sebab, selama ini aparat pelayanan publik tidak sedikit yang masih belum memahami tugas dan pengabdiannya dalam memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Pada akhirnya pelayanan publik yang bersahabat dapat terwujud di segala bidang. Dirgahayu kotaku tercinta Palembang yang ke-1329, jayalah selalu !
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salam Blogger Sumsel Bersatu !

Friday, June 1, 2012

Potensi Dunia Digital Sumatera Selatan

Assalamu’alaikum Wong Sumsel dan sobat Blogger dimana pun berada. Mudah-mudahan kita semua dilimpahi Allah SWT kesehatan dan rezeki yang banyak. Semangat kerja kita pun hendaknya tidak berkurang walaupun akhir-akhir ini kita sering nongkrong di SPBU buat ngantri BBM yang agak ‘diatur’ pendistribusiannya. Bicara BBM mengingatkan pada potensi daerah kita, Sumsel tercinta. Provinsi ini diberi karunia berupa sumber daya alam berlimpah berupa bahan tambang (Minyak Bumi, Gas, dan Batubara), hasil hutan, perkebunan, dan perikanan. Wajar, bila salah satu media cetak di Sumsel berani menuliskan ‘Sumsel, Propinsi Terkaya Ke-lima di Indonesia’. Namun, dibalik kekayaan yang berlimpah tersebut, sudahkah dimanfaatkan dengan baik? Dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kemakmuran rakyat Sumsel secara menyeluruh. Tapi, sebagai warga Sumsel kita juga harus menyadari belum semua potensi tersebut dikelola, karena tidak kecil investasi dibutuhkan. Investor besar pun sangat ditunggu kehadirannya untuk menanamkan modalnya di daerah ini.

Mengutip dari www.sumselprov.go.id, Potensi minyak bumi di Sumatera Selatan mempunyai cadangan 5.034.082 MSTB Produksi ekploitasi pertamina dan mitranya selama 1998-2002 baru rata-rata 3.718.720 barrel perhari. Cadangan gas alam yang ditemukan di kabupaten Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir mencapai 7.238 BSCF. Produksi ekploitasi 4 tahun terakhir baru rata-rata 2.247.124 MMSCF. Cadangan batubara di Sumatera Selatan 18,13 milyar ton. Lokasi batubara terdapat di kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Mutu cadangan batubara pada umumnya berjenis lignit dengan kandungan kalori antara 4800-5400 Kcal/kg. Cadangan batubara tersebut baru dikelola PT Bukit Asam dam dan PT Bukit Kendi pada lokasi Kabupaten Muara Enim. Sedangkan cadangan sebanyak 13,07 Milyar Ton belum dikelola sama sekali. Untuk pembangkit tenaga listrik
Daya tampung saat ini 411,975 KW. Saat ini PLN masih defisit ;lebih kurang ;90 Mega Watts. Kebutuhan setiap tahun meningkat. Diprediksi tahu 2012 defisit PLN di Sumatera Selatan akan mencapai 291,91 Mega Watts.

Melihat angka-angka tersebut bukan main kayanya bumi Sumatera Selatan walau untuk urusan listrik masih defisit, belum lagi kekayaan alam Indonesia secara keseluruhan. Dibutuhkan sinergi maupun inovasi semua pihak yang terkait, baik pemerintah maupun masyarakat. Janganlah terjadi seperti kata pepatah ‘anak ayam mati di lumbung’, masyarakat Sumatera Selatan yang serba kekurangan di Lumbung Energi.
Tapi saya tidak akan membahas masalah sumber daya alam ini secara lebih jauh. Karena di era globalisasi ini ada potensi baru yang tak kalah menjanjikan, apakah itu? Saya tanpa malu-malu akan mengatakan, potensi dunia digital.

Gambaran Sederhana Prospek Dunia Digital

Mungkin orang awam, akan mengernyitkan dahi dan menganggap sesuatu yang mustahil bila saya katakan ‘anda bisa jadi pengusaha tanpa modal’, ‘berjualan tanpa perlu punya ruko dan stok barang’, ‘mendapatkan uang dari iklan’ atau lebih ekstrim lagi saya katakan ‘dapat uang dengan hanya duduk di depan komputer/laptop anda di rumah sambil ngopi’…bisakah itu terjadi? Sedang mengkhayalkah saya saat memberi saran ini pada saudara? Dengan tegas saya akan katakan, bisa ! dan saya bukan hanya memberi angin surga, asal anda bersedia melaksanakan anjuran ini dengan kerja keras. Pasti anda akan balik bertanya mana buktinya, setidaknya dari saya sendiri. Saya jawab, pembuktian dari saya masih saya rintis dan diusahakan. Sedangkan bukti nyata di sekeliling kita cukup banyak.

Ok, dulur se-Palembang anget! tanpa perlu berdebat panjang lebar saya akan berbagi cerita tentang keberhasilan salah seorang dulur kito, Diah Catur Mediansyah, wong Palembang satu ini yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris sebuah Sekolah Dasar swasta di kota Palembang berhasil memulai bisnis dengan menjual seprei secara online sebagai pekerjaan sampingan. Bisnis ini bermula dari hobinya berselancar di dunia maya melalui jejaring sosial Facebook, merasa bosan ia mulai mengarahkan hobinya untuk membuka bisnis online kecil-kecilan. Ia pun menghubungi temannya yang menjadi supplier serta menawarkan diri sebagai reseller, dicarinya supplier yang memberikan harga termurah. Tanpa modal ia pun memulai usaha ini, ini memungkinkan karena sistemnya pembeli mentransfer sejumlah uang dulu baru barang dikirim. Uniknya, uang inilah yang langsung ia setorkan ke supplier. Rata-rata per bulan Diah sanggup mengumpulkan keuntungan yang lumayan sekitar Rp. 1,5 juta lebih besar dari gajinya per bulan (Sriwijaya Post, Kamis 24 Mei 2012). Coba bayangkan, hanya dengan duduk di depan komputer atau laptop di rumah yang nyaman bisa menawarkan produk dan bertransaksi melayani pembeli. Bila terjadi transaksi tinggal cek melalui SMS Banking, lalu setor ke supplier via SMS Banking juga. Tanpa toko di dunia nyata, ia pun dapat mengalirkan pundi-pundi keuntungan ke rekeningnya.

Di lingkup yang lebih luas, Reza Nurhilman. Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih sukses tak terkira berkat dunia maya. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Reza adalah pemilik usaha keripik pedas 'Maicih', yang saat ini sangat terkenal seantero Nusantara. 

Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp 4 miliar per bulan. Berangkat dengan modal sekitar Rp15 juta, ia membuat permainan yang memancing penasaran Facebookers dan Tweeps. Ia merancang lokasi penjualan berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat diketahui dengan melihat status Facebook (#maicih) atau Tweet Maicih (@infomaicih).

Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang yang dicari. Konsumen harus antri demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, suatu hari antrian mengular hingga satu kilometer. "Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong," ucapnya. 


Kedua contoh tersebut di atas, hanya sekedar ilustrasi mengenai manfaat bisnis melalui dunia digital bagi wong cilik seperti kita. Belum lagi potensi lebih besar yang dapat memberi kontribusi bagi daerah seperti Sumatera Selatan maupun Indonesia secara luas.

Perkembangan Industri dan Media Digital di Indonesia
Baiklah sedikit akan saya gambarkan, mengapa ini bisa menjadi sumber daya alternatif selain sumber daya alam bagi propinsi Sumatera Selatan maupun Indonesia. Sebuah situs penn-olson.com dalam sebuah video presentasi yang dibuat oleh 4 orang mahasiswa Singapore Management University, menjelaskan bahwa Indonesia is the next big thing in digital media (Negara dengan potensi besar pada dunia digital). Tentunya, ini bukan pernyataan kosong tanpa arti, apalagi dilontarkan oleh orang yang terpelajar. Ini menandakan bahwa Indonesia adalah bagian terpenting dari perkembangan dunia digital masa depan. Buktinya, saat ini saja Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbesar pengguna jejaring sosial khususnya Facebook dan Twitter.
Memanfaatkan Akses Internet di sebuah Free Hot Spot Area

Pasar Indonesia pun turut mendukung berkembangnya bisnis digital. Pendapatan per kapita Indonesia yang kini mencapai US$3.542,9 membuat jumlah masyarakat kelas menengah terus bertambah. Alhasil, konsumsi produk berbasis teknologi pun terus meningkat.
Statistik menunjukkan pengguna layanan data saat ini mencapai 62 juta orang, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 167 juta pengguna pada 2016 dengan 109 juta pengguna layanan data menggunakan telepon pintar, dan sekitar 22 juta pengguna menggunakan komputer tablet maupun personal computer (PC). Sementara itu pengguna internet diperkirakan akan meningkat dari 40 juta orang pada 2011 menjadi 175 juta orang pada 2016. (Sumber: Warta Ekonomi No.06/2012 bag-1). Kalau tak ingin direbut bangsa lain, maka jangan pernah abaikan potensi digital negeri ini. Sudahkah kita melakukannya? 

Tentunya ini merupakan peluang. Peluang apa? bahkan sangat banyak. Peluang ini bisa dimanfaatkan untuk beragam urusan baik pribadi, sosial, bisnis dan bahkan politik. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan sarana ini.
Sebagai contoh, sekarang banyak selebriti social media hadir padahal awalnya mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Briptu Norman, Sinta Jojo, Udin Se-dunia merupakan figur yang meroket di jagad hiburan melalui media Youtube.

Memiliki sebuah blog yang dibuat secara gratis pun merupakan salah satu lahan bisnis, setidaknya selain memasarkan produk, blog tersebut dapat menjadi sarana untuk menayangkan iklan orang lain seperti Adsense milik raksasa internet dunia Google, maupun produk iklan lokal seperti Adsense Camp, Kumpul Blogger dan lain-lain. Kita hanya disarankan rajin posting dan melakukan aktivitas blogwalking (mengunjungi blog lain) serta meninggalkan komentar yang bermutu. Terlebih lagi Adsense saat ini dapat ditayangkan pada blog yang berbahasa Indonesia.

Besarnya potensi pengembangan industri digital juga didukung dengan infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler yang sudah jauh lebih baik. Sekarang , jangkauan layanan seluler sudah mencakup hampir di seluruh wilayah Indonesia. Yang tak kalah pentingnya khususnya bagi pelaku industri periklanan. Kemudahan mengakses situs-situs  serta jejaring sosial, khususnya dari ponsel, bukanlah hal yang sulit dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Produk Resmi Google Adsense untuk Blog Berbahasa Indonesia

Telepon selular seharga Rp. 400 ribu pun, kini telah menyediakan fitur-fitur koneksi internet. Hal ini membuat pengguna internet dan pelaku di sosial media tak lagi sebatas kalangan menengah ke atas, tapi seluruh lapisan masyarakat. Dengan alasan ini, tidak berlebihan bila ada media massa tanah air mulai beralih dari cetak ke online. Di masa yang akan datang, mungkin hanya  ada segelintir saja media cetak yang akan bertahan dikarenakan sumber daya alam yang semakin menipis. Malah, banyak tukang ojek motor yang menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk melayani pelanggannya.

Menuju Sumatera Selatan Cyber City

Waw, istilah keren apalagi ini bro? bisa-bisanya saya mengucapkan atau menuliskan istilah Cyber City, untuk Sumatera Selatan lagi. Bisakah itu diterapkan di provinsi tercinta ini? Oh, tunggu dulu dulur sekalian, saya tidak akan menjawab dengan penjelasan saya sendiri yang belum tentu anda mengerti. Saya akan kembali mengutip. Mengutip ucapan siapa lagi, bro? saya akan mengutip penjelasan dari sang Penggagas konsep Cyber City buat Sumatera Selatan yaitu Gubernur kita Bapak Alex Noerdin.

Sumatera Selatan Cyber City merupakan konsep kota modern yang berbasis teknologi. Konsep kota masa depan yang memudahkan masyarakat mengakses layanan informasi tanpa batas melalui internet. Sebab internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
“Sebuah kota dengan konsep Cyber City yang telah mapan akan menjadi sebuah kota yang terkoneksi di seluruh bidang. Berbagai kebutuhan masyarakat kota dalam berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan lain-lain tersaji dalam satu konsep yang saling berhubungan. Sehingga pada akhirnya konsep Cyber City akan dapat meningkatkan kualitas masyarakat Sumsel,” kata Alex Noerdin di Palembang, Selasa (29/05/2012). (Sumber : sumselprov.go.id)

Sumatera Selatan Cyber City merupakan konsep kota modern yang berbasis teknologi. Konsep kota masa depan yang memudahkan masyarakat mengakses layanan informasi tanpa batas melalui internet. Sebab internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.

Salah satu langkah nyata yang terlihat adalah peluncuran area hotspot pada beberapa tempat strategis seperti taman kota, tempat olahraga, bandara, pelabuhan, terminal, mall dan tempat wisata akan semakin memudahkan masyarakat menikmati koneksi internet. Minat wisatawan lokal dan asing pun akan terdongkrak untuk berkunjung ke daerah ini. Para pebisnis pun tidak ketinggalan akan kebagian manfaat dari fasilitas ini. Tentunya konsep cyber city ini bila terlaksana dengan baik akan sangat mendukung potensi digital provinsi Sumatera Selatan khususnya dan Indonesia pada umumnya.


Manfaat Cyber City bagi Sumatera Selatan 
    Apa sih manfaat yang akan didapatkan masyarakat bila konsep ini dilaksanakan di Sumatera Selatan? Setidaknya ada tiga manfaat, antara lain:

      1. Komunikasi Data antar SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Data merupakan jantung dari sebuah organisasi -apapun bentuk dari organisasi tersebut, karena data adalah dasar dari sebuah suksesnya pengambilan keputusan. Oleh karena itulah maka integritas data di dalam pemerintahan sangat diperlukan.


Dengan penggunaan komunikasi data antar SKPD dan penciptaan database yang efektif akan tercipta data yang terintegrasi. Sehingga keputusan yang akan diambil oleh pucuk pimpinan atau kepala pemerintahan tidak akan meleset jauh dari kenyataan di lapangan.


Manfaat lain dari adanya komunikasi data antar SKPD ini adalah dimungkinkannya diciptakan komunikasi yang lebih efekstif dan efisien untuk internal pemerintah. Penggunaan teknologi yang tepat guna dapat dapat digunakan untuk mereduksi biaya yang selama ini ada untuk komunikasi suara (telepon) antar SKPD, faksimile dan bahkan meningkatkan performa dengan penggunaan teknologi video conference.


2. Pelayanan Masyarakat
Peningkatan pelayanan masyarakat melalui konsep Cyber City ini bisa didapatkan dari dua sisi yang berbeda, yaitu:


Pertama adalah dampak dari peningkatan kinerja SKPD itu sendiri. Dengan jaringan komunikasi data yang luas, maka pelayanan masyarakat bisa lebih didekatkan pada lokasi di mana mereka berada. Dan dengan semakin dekatnya pelayanan masyarakat tersebut, tentu saja membuat membantu masyarakat dalam mobilitas mereka untuk mencari pelayanan publik.


Kedua adalah dimungkinkannya penempatan Base Transceiver Station (BTS) WIFI -hotspot yang diperluas, pada areal dimana SKPD berada. Dengan penempatan BTS WIFI ini maka masyarakat di areal sekitar SKPD dapat menggunakan jaringan tersebut untuk mengakses self-serviced system atau sistem layanan mandiri berbasiskan TIK -semisal untuk e-learning, e-procurement dan layanan mandiri lainnya yang dibuat oleh pemerintah kota/kabupaten.




3. Pendapatan Asli Daerah
Pembangunan jaringan Cyber City ini, bila memiliki kapasitas yang cukup besar dan telah dapat digunakan untuk menyelesaikan kebutuhan internal pemerintahan, dapat pula dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk digunakan dalam sisi bisnis. Pemanfaatan ini tentu saja bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah. Bekerjasama dengan pihak swasta, bukan saja dapat mendatangkan PAD dalam pemanfaatan sumber daya tersebut, namun juga bisa mengurangi kesulitan pemerintah dalam perawatan jaringan. (Sumber: http://www.suarasurabaya.net)

Tentunya pengadaan infrastruktur dan aplikasi konsep Cyber City ini harus dibarengi dengan persiapan SDM yang akan mengelola infrastruktur tersebut.

Demikianlah sobat blogger dan sanak sedulur se-Sumsel anget, sebagai warga masyarakat kita do’akan konsep ini terlaksana dengan baik di Propinsi Sumatera Selatan Tercinta. Bila ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, bila ada kata yang salah jangan disimpan di dalam hati. Kali ini aku pun jatuh cinta lagi. Dengan siapo, Mang? Dengan Sumatera Selatan Provinsi Digital.

Salam Blogger Sumsel bersatu !
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Biodata Ku:
Nama : M.Chandra Panjinata
Pekerjaan : Instruktur TIK di SD Muhammadiyah 6/14 Palembang
Hobi : Berteman, ngeblog
Alamat : Griya Hero Abadi AB 2 Palembang
 

Followers

Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino